Kunjungi Blog Kami Sebelumnya :
PABRIK GULA SUMBERHARJO-PEMALANG
Pabrik Gula (PG) Sumberharjo adalah Sebuah pabrik gula yang dibangun pada Zaman Belanda yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Pemalang, Jawa Tengah. Pabrik Gula Sumber Harjo ini dibangun sejak 1911 Jadi PG Sumberharjo sekarang sudah berumur seabad. Luar biasa kan sedulur !!
Motto dari PG SUMBERHARJO adalah :
“Openono pabrik iki, ora nyugehi tapi ngurepi”. Yang berarti “Peliharalah pabrik ini, tidak membuat kaya tetapi menghidupi”. Motto ini mempunyai makna kurang lebih demikian : peliharalah PG Sumberharjo ini, walaupun tidak membuat kaya tetapi akan memberikan kesejahteraan hidup masyarakat semuanya.
Walaupun tergolong sudah tua tetapi pabrik gula ini masih eksis memproduksi gulanya dan mempekerjakan ratusan karyawannya yang berasal dari beberapa daerah sekitarnya .Di PG.SUMBERHARJO Banyak bangunan bangunan kuno peninggalan jaman penjajahan BELANDA yang mengandung nilai sejarah yang tinggi.
Alat-alat penggilingan, bangunan pabrik dan kereta (masyarakat setempat menyebutnya sepur gotrok) di PG Sumberharjo masih ada hingga sekarang bahkan masih digunakan walaupun keadaannya ada sebagian yang sudah sangat memprihatinkan. Maklum sudah berumur sedulur, he.. Tapi secara garis besar alat-alat penggilingan, bangunan dan gotrok masih terjaga dengan baik dan masih mempunyai fungsinya seperti dulu.
Berbagai alat berat terlihat di sana. Bahkan beberapa alat masih tertulis tahun 1912. Meski demikian Adminstrator Pabrik Sumber Harjo, Heri Krismanu Irianto, mengatakan, tak semua alat yang digunakan merupakan peninggalan zaman Belanda.
PESTA GILING
Sebelum melakukan penggilingan tebu di PG Sumberharjo akan diadakan selametan yang biasa masyarakat setempat menyebutnya dengan PESTA GILING. Dua minggu sebelum di adakan PESTA GILING biasanya akan diadakan hiburan rakyat. Yaitu seperti : Wayang kulit, layar tancap, pasar malam dan lain-lain. Sehingga Ketika malam hari desa yang biasanya sangat sepi akan mendadak sangat ramai sekali. Pengunjung yang datang bahkan banyak dari luar desa tersebut. Pada dasarnya PESTA GILING merupakan adat yang turun temurun dilakukan. Yang mempunyai tujuan agar proses penggilingan tebu dapat berjalan lancar tanpa halangan apapuun dan mendapat hasil yang melimpah.
Dalam PESTA GILING ada sebuah proses ritual yaitu ngarak manten yang terbuat dari tebu. Layaknya penganten sungguhan NGARAK MANTEN tersebut menggunakan Manten lanang/laki-laki dari tebu yang didatangkan dari desa sekitar dan manten wadon/perempuan yang didatangkan dari desa lain yang berbeda dari manten tebu lanang. Simbol NGARAK MANTEN tersebut disimbolkan dengan boneka manten yang disampingnya ada tebu lanang dan tebu wadon. Kemudian tebu manten tersebut dimasukan ke penggilingan yang berarti dimulainya proses tebu pertama. Adapun ada sesaji yang harus di sediakan pada acara PESTA GILING yaitu : Kepala kerbau, kembang 7 rupa, beberapa jenis makanan, beberapa jenis minuman dan lain-lain. Yang mitosnya bertujuan untuk keselamatan dan kelancaran pada proses giling yang akan diadakan.
JENIS-JENIS KERETA DI PG SUMBERHARJO
1. SEPUR JRONG
Dinamakan Sepur Jrong karena bunyinya yang khas “jrong-jrong-jrong”.
Spesifikasi Sepur Jrong :
- Buatan : Belanda
- Tahun : -
- Bahan bakar : Batu bara/ kayu bakar/ ampas tebu.
- Speed Max : +- 40 KM/Jam
- Over Load : +- 20 Ton
- Ciri khas : Warna hijau dan hitam, mempunyai cerobong uap, mempunyai suara mesin yang berisik “jrong-jrong-jrong”
2. SEPUR DIN
Dinamakan sepur Din karena suara klaksonnya yang khas berbunyi “Din…din…”.
Spesifikasi Sepur Din :
- Buatan : Jepang
- Tahun : -
- Bahan Bakar : Solar
- Speed Max : +-40 KM/Jam
- Over Load : +-15 Ton
- Ciri khas sepur din : Warna orange, kepala kereta lebih kecil dibandingkan sepur jrong, suara khas klakson “din-din..”, suara mesin tidak terlalu berisik.
3.SEPUR NGUR
Dinamakan sepur Ngur karena mempunyai suara klakson yang khas yaitu : “ngur-ngur-ngur"
Spesifikasi Sepur Ngur :
- Buatan : Jepang
- Tahun : -
- Bahan Bakar : Solar
- Speed Max : +-40 KM/Jam
- Over Load : +-15 Ton
- Ciri khas sepur din : Warna Hijau tua, kepala kereta lebih kecil dibandingkan kedua kereta diatas, suara khas klakson “ngur-ngur..”, suara mesin tidak terlalu berisik.
PROSES PEMBUATAN GULA
Pabrik tersebut hingga kini masih produksi. Tebu-tebu dari hasil panen warga dimasukkan ke pabrik. Namun sebelumnya, tebu-tebu ditimbang, kemudian dipindahkan ke truk untuk diproses. Saat memasuki pabrik. Harumnya aroma gula mulai tercium.
Setelah masuk ke pabrik, tebu-tebu tersebut dicacah. Kemudian, hasil cacahan tebu ini diperas dan menghasilkan nira serta ampas. Namun ampas tersebut masih punya kegunaan lainnya, seperti untuk bahan bakar atau kertas.
Usai pemerasan, nira tersebut diolah menjadi gula. Hasil akhirnya, butir-butir gula pasir siap dimasukkan ke dalam karung. Setiap karung berisi 50 kg. Jika dalam karung itu kurang, petugas akan menambahnya, begitu pula sebaliknya.
Sampai akhirnya gula pasir tersebut di pasarkan dan dijual diwarung-warung ataupun supermarket. Dan sedulur bisa menikmati manisnya gula pasir disetiap makanan dan minuman yang biasa di konsumsi. Hmmm.... Sungguh nikmatnya.
Sampai disini saja informasi yang bisa kami berikan tentang "PG SUMBERHARJO-PEMALANG". Mohon maaf bila ada salah kata maupun salah informasi dalam memberikan informasi. Kami tunggu saran dan kritik sedulur demi berkembangnya blog kami. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas kunjungan sedulur di blog "TJAH NDUESO COMMUNITY"
Narasumber : Itenksz Anjar (Tjah Sumber Asli loh)
Editor : Mbah Marret Interisti
Jurnalis : Aji Peex Setiawan, Arjun Ndueso
1 komentar:
23 Februari 2016 pukul 05.10
Kalo boleh tau ini waktu liputan perlu ijin gak ya? Stau saya kalo liput gini perlu ijin ya (liat gambar boneka mantennya) krna hanya pekerja pabrik dan staff pejabat yg boleh menyaksikan dimasukkannya boneka tsb ke penggilingan? Dan untuk keretanya apa masih beroperasi hingga sekarang? Terimakasih ats jawabannya nanti..
Posting Komentar